DESA LINGSAR DAPAT LAHAN TEMPAT MENGOLAH SAMPAH

  • Mar 17, 2021
  • admin desa saribaye

Lingsar Diskominfotik, Kelompok Swadaya Masyarakat Desa Lingsar menampung dan mengolah sampah dari Enam Desa di Lahan Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat (Lobar)  sebagai Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) se Kecamatan Lingsar di Dusun Lingsar Timur

Lahan seluas 38 Are didapatkan setelah KSM bersama Pemerintah Kecamatan Lingsar berkonsultasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan disetujui untuk menggunakan Lahan Milik Pemkab yang terletak di Dusun Lingsar Timur tersebut.

Menurut kepala seksi perekonomian dan pembangunan Kecamatan Lingsar Rina Ilmida, dengan adanya TPS di Dusun Lingsar Timur ini masyarakat diharapkan tidak lagi membuang sampah sembarangan khususnya di kali seputaran Kecamatan Lingsar.” Ungkapnya saat diwawancarai diruang kerjanya Selasa (16/3/2021).

“Untuk saat ini  6 Desa di kecamatan Lingsar membuang sampah tempat tersebut yaitu Desa Lingsar,Desa Bug Bug, Desa Duman,Desa Sigerongan,Desa Langko, dan Desa Gegelang  dan ada beberapa Dusun yang belum terkoordinir untuk pembuangan sampah di tps ini” ungkapnya.

Untuk sementara TPS tersebut menggunakan dua mesin pencacah yaitu pencacah Organik dan Non Organik yang dipinjam dari Bank Sampah Batu Kumbung, “namun beberapa minggu ini mesin pencacah non organik tidak berfungsi karena rusak.” Tambah Ida.

Lebih lanjut ibu Ida menerangkan untuk pengelolaan sampah sendiri dari masing masing Desa dikumpulan di TPS tersebut sambil mencari jalan terbaik untuk pengelolaan tetapnya disamping menunggu pembangunan TPS 3R dari pemerintah Lombok Barat,  “kita kumpulkan sampah sampah itu disini sambil menunggu solusinya karena pembangunan TPS 3R sementara ini ditunda makanya kami bentuk KSM untuk membantu pengelolaan sampah di Desa Lingsar ini,kami berharap pembangunan TPS 3R bisa dilanjutkan.” Harap Ida.

Ditempat yang sama Ketua KSM Desa Lingsar Adi Teci menjelaskan sampah sampah yang menumpuk dari desa desa se kecamatan lingsar ini diolah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan non organik, jika sampah organik akan dijadikan pupuk oleh warga sekitar dan juga diperjual belikan sebagai penunjang perekonomian masyarakat sedangkan  untuk sampah jenis non organik hanya di cacah saja karena belum ada rencana untuk pemanfaatan kedepannya, “untuk mengurangi volume yang terus menumpuk di TPS ini sampah non organik kita Berusaha cacah sendiri sambil melakukan koordinasi terkait pemafataanya kepada channel atau lini yang ada.”ujar Adi (Diskominfotik/Dhio/Juan)